Kapal serupa lainnya akan dibangun menyusul di Turki, sementara dua korvet lainnya akan dibangun sebagai bagian dari transfer teknologi di galangan kapal Karachi, seperti dikutip dari
Defense24, Senin (8/6)
Peletakan lunas pada pekan lalu itu adalah hasil dari kontrak yang ditandatangani antara Grup ASFAT (Askeri Fabrika ve Tersane sletme) Turki dan Kementerian Pertahanan Pakistan pada Juli 2018.
Perjanjian itu bermanfaat bagi kedua pihak.
Bagi Pakistan, negara itu akan menerima empat kapal perang modern yang secara signifikan akan meningkatkan kemampuan angkatan laut Pakistan dan mendukung sektor pembuatan kapal didalam negeri.
Untuk Turki ini pertama kalinya negara itu menjadi eksportir teknologi kapal perang.
Menurut Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli, penjualan empat korvet ini menjadi kontrak ekspor senjata terbesar dalam sejarah Turki, bukan hanya nilai pendapatan besar yang didapatkan Turki, tetapi juga pengakuan sebagai produsen kapal perang modern
Dua kapal pertama akan dibangun di galangan kapal INSY Turki (Istanbul Naval Shipyard) di Istanbul, di mana produksi pertamanya sudah berlangsung sejak Oktober 2019.
Upacara itu dihadiri oleh Presiden Turki Recep Erdogan, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, Kepala Staf Umum Jenderal Yasar Guler dan Komandan Angkatan Laut Laksamana Adnan Özbal, dan juga Komandan Angkatan Laut Pakistan Laksamana Zafar Mahmood Abbasi.
Hingga kini, perangkat perang yang akan dipasang di korvet pesanan Pakistan masih dirahasiakan. Korvet dibangun menggunakan basic pada proyek Corvette ADA Turki yang dikembangkan di bawah program MILGEM. Angkatan Laut Pakistan akan menerima kapal perang dengan kapasitas sekitar 2.400 ton, panjang 99,8 m, lebar 14,4 m dan draf 3,9 m.
Persenjataan dan peralatan kapal perang Pakistan kemungkinan besar akan berbeda dengan korvet yang dimiliki angkatan laut Turki.
Persenjataan juga akan diubah, yang mungkin akan menggunakan persenjataan buatan China. Pada Februari 2019, komandan angkatan laut Pakistan Admiral Abbasi mengumumkan bahwa kapal yang dibeli di Turki akan menggunakan rudal anti-pesawat LY-80 yang dipasang di enam belas sistem peluncur peluncuran vertikal (VLS).
Demikian juga, rudal anti-kapal mungkin akan diganti dari Atmaca Turki menggunakan rudal C-802 China atau Harbah Pakistan.
BERITA TERKAIT: