Hal itu karena pemerintah tidak memberikan kepastian keamanan bagi mereka untuk bisa melaksanakan ibadah jamaah di masjid.
Rencana untuk membuka kembali gereja, masjid, dan sinagog telah dikritik oleh para imam, yang mengatakan pemerintah telah gagal memperhitungkan bahwa kemungkinan kasus akan bertambah karena ibadah di masjid selalu berkelompok atau berjamaah.
Imam Qari Asim, Ketua Dewan Penasehat Nasional Masjid dan Imam atau MINAB menegaskan, sebaiknya masjid tetap ditutup karena wabah virus corona di negara itu masih tinggi.
"Perbedaan fundamental antara masjid dan tempat ibadah lainnya adalah masjid terutama digunakan untuk sembahyang berjamaah," ujar Asim, seperti dikutip dari
Arab News, Minggu (7/6) .
Sedangkan untuk sembahyang pribadi dapat dilakukan di mana saja, terutama di rumah.
Dewan Muslim Inggris mengatakan ha yang sama, ia merasa prihatin dengan kelangsungan hidup dan keamanan dari rencana pemerintah.
Pemerintah dianggap teledor dengan membuka masjid di saat kondisi belum pasti aman untuk mereka melakukan ibadah berjamaah. Ia mendesak pemerintah untuk memberikan arahan yang jelas dan tidak ambigu untuk memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang.
BERITA TERKAIT: