Kepala Program Keadaan Darurat WHO, Michael Ryan memperingatkan, India masih bisa menghadapi risiko yang lebih buruk jika pemerintahnya tetap melonggarkan pembatasan sosial.
"Jadi arah perjalanan epidemi tidak eksponensial tetapi masih berkembang," ujar Ryan seperti dikutip
CGTN, Minggu (7/6).
Ia menjelaskan, penyebaran Covid-19 di India sangat bervariasi di setiap kota dan desanya.
“Di Asia Selatan, tidak hanya di India tetapi di Bangladesh dan Pakistan, negara-negara lain di Asia Selatan, dengan populasi padat yang besar, penyakit ini belum meledak. Tetapi selalu ada risiko hal itu terjadi," sambungnya.
Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi sendiri sejak Maret sudah memberlakukan kuncian nasional untuk mengekang penyebaran virus.
Namun, kuncian tersebut mulai dilonggarkan pada bulan ini demi bisa menghidupkan kembali roda perekonomian.
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, India yang memiliki populasi 1,3 miliar saat ini sudah mengonfirmasi 246.628 kasus Covid-19, tertinggi kelima di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, Rusia, dan Inggris.
Sementara itu, angka kematian akibat virus tersebut juga sudah mencapai 6.946 jiwa.
BERITA TERKAIT: