Sindir Muhyiddin Yang Berkoalisi Dengan Pemimpin Kleptokrat, Mahathir Mohamad: Bersatu Akan Hancur!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 01 Juni 2020, 15:43 WIB
Sindir Muhyiddin Yang Berkoalisi Dengan Pemimpin Kleptokrat, Mahathir Mohamad: Bersatu Akan Hancur<i>!</i>
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad/Net
rmol news logo Mantan Perdana Menteri Malaysia sekaligus Pendiri Partai Bersatu, Mahathir Mohamad akhirnya buka suara soal pemecatan dirinya dari partai.

Dalam unggahan di blognya, www.chedet.cc, Mahathir mengatakan para pemimpin Bersatu saat ini telah mengingkari janji dengan bergabung dengan partai-partai kleptokratis, yang para pemimpinnya sudah mencuri miliaran uang Malaysia.

Ia mengatakan, Presiden Bersatu telah berkomplot dengan partai-partai tersebut hanya untuk menggulingkan Pakatan Harapan dan mendapatkan dukungan sebagai perdana menteri dari para pejabat yang korupsi.

Dalam tulisannya, Mahathir tidak menyebut nama Muhyiddin Yassin sebagai Presiden Bersatu dan Perdana Menteri Malaysia saat ini.

"Apa yang terjadi dengan janji di masa lalu untuk melawan dan menjatuhkan pemimpin kleptokrat?" sindir Mahathir.

"Oh. Itu hanya janji untuk mendapat dukungan pemilih. Sekarang Anda bisa melupakannya," imbuhnya.

Langkah untuk membentuk koalisi Perikatan Nasional dengan UMNO, Mahathir mengatakan bersatu akan hancur karena telah kehilangan kepercayaan rakyat dan melanggar janji.

"Dengan ini Bersatu akan hancur!! Dengan perjuangan menyelamatkan orang Melayu dari para pemimpin kleptokrat, lalu bagaimana?" tekan Mahathir.

"Di masa depan orang tidak akan lagi mempercayai kita - tidak apa-apakah?" tanyanya.

Sebelumnya, Mahathir yang membentuk Bersatu pada 2016 telah dipecat oleh partai. Meski Muhyiddin mengaku pihaknya bukanlah memecat Mahathir, melainkan sikap pria 94 tahun yang sudah tidak sesuai dengan konstitusi partai. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA