Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne pernah menyinggung mengenai seruan tersebut dalam komunikasi yang dilakukan keduanya pada 22 April.
Pada saat itu, Retno mengatakan, Indonesia akan memantau posisi Australia namun akan fokus pada penanganan Covid-19.
"Nah di dalam komunikasi tersebut, saya sampaikan satu, Indonesia memantau posisi Australia terkait seruan Australia terhadap pembentukan penyelidikan internasional secara independen mengenai asal usul Covid," ujar Retno.
"Namun, saya sampaikan bahwa saat ini Indonesia akan berkonsentrasi untuk menangani Covid-19 dan dampak sosial ekonominya," tambahnya dalam konferensi pers virtual pada Rabu (29/4).
Seruan Australia untuk dibentuknya penyelidikan internasional terkait Covid-19 sendiri telah memicu perseteruan dengan China.
Merasa diremehkan, Dutabesar China untuk Australia, Cheng Jingye mengungkapkan, China bisa memboikot produk hingga sektor pendidikan Australia.
Kendati begitu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison pada Rabu menyampaikan, seruan tersebut tidak ditargetkan kepada siapa pun, melainkan untuk mencari tahu sepenuhnya penyebab dari pandemik.
"Ini adalah virus yang telah merenggut lebih dari 200.000 jiwa di seluruh dunia. Itu telah mematikan ekonomi global. Implikasi dan dampaknya luar biasa. Sekarang, tampak sepenuhnya masuk akal bahwa dunia ingin membuat penyelidikan independen," ujar Morrison.
BERITA TERKAIT: