MCO pertama kali diberlakukan oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada 18 Maret selama dua pekan. Namun kemudian diperpanjang hingga 14 April.
Beberapa hari sebelum MCO berakhir, tepatnya pada Jumat (10/4), Muhyiddin kembali memperpanjang masa pemberlakuan MCO hingga 28 April.
Dalam pidatonya, Muhyiddin mengatakan, perpanjangan MCO merupakan saran dari Departemen Kesehatan dan spesialis medis agar bisa menghentikan penyebaran virus corona.
"Ini sejalan dengan pandangan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang meminta negara-negara untuk tidak mengakhiri kontrol gerakan sebelum waktunya. Seperti yang terjadi di beberapa negara, pandemik menyebar lagi ketika kontrol gerakan berakhir," katanya seperti dimuat
CNA.
"Kita harus siap menghadapi situasi ini selama beberapa bulan. Itu mungkin berlanjut sampai kita benar-benar yakin kita telah mengatasi penyebaran pandemi ini 100 persen," lanjutnya.
Muhyiddin mencatat, MCO di Malaysia telah membantu mengurangi penyebaran infeksi hingga 7 persen, di bawah patokan WHO sebesar 10 persen.
Ada pun tingkat kematian dengan adanya MCO juga turun 1,6 persen. Di mana menurut WHO, rata-rata 5,8 persen.
"Jumlah kasus positif (harian) juga telah menurun. Jika tren ini berlanjut selama dua minggu ke depan, kita dapat mencegah penyebaran Covid-19. Tetapi kita tidak bisa menganggap enteng situasinya," ujarnya.
Di bawah MCO, sekolah dan bisnis yang tidak penting ditutup, orang-orang didesak untuk tinggal di rumah, dan pertemuan publik ditiadakan.
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, jumlah infeksi di Malaysia saat ini adalah 4.228 kasus dengan 67 orang meninggal dunia dan 1.608 orang dinyatakan telah pulih.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: