Jamu PM Libya, Conte Dorong Perang Saudara Dihentikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/mega-simarmata-1'>MEGA SIMARMATA</a>
LAPORAN: MEGA SIMARMATA
  • Minggu, 12 Januari 2020, 09:52 WIB
Jamu PM Libya, Conte Dorong Perang Saudara Dihentikan
Perdana Menteri Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya, Fayez al Serraj dan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte/Net
rmol news logo Dua tokoh Libya yang sedang terlibat perang saudara datang ke Roma, Italia, pada pekan ini. Mereka datang atas undangan dari Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.

Pada hari Rabu 8 Januari, PM Conte sudah lebih dulu bertemu dengan Pimpinan Tentara Nasional Libya (LNA), Jenderal Khalifa Haftar, yang juga diundang untuk datang ke Palazzo Chigi, Roma.

Lalu pada hari Sabtu (11/1), PM Conte bertemu dengan Perdana Menteri Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya, Fayez al Serraj.

Dalam konferensi pers seusai bertemu dengan PM Libya Fayez al Serraj, PM Conte menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peningkatan eskalasi di Libya.

PM Conte menyerukan agar kedua belah pihak yang saat ini bertikai di Libya segera mengakhiri konflik internal mereka.

Italia, kata PM Conte, secara linear dan secara koheren akan terus bekerja untuk membantu Libya menemukan solusi politik dalam menyelesaikan konflik mereka.

Opsi politik, lanjut PM Conte, menjadi satu-satunya perspektif yang dapat menjamin kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Libya.

"Kami tidak memiliki tujuan lain dan kami juga tidak memiliki agenda tersembunyi di Libya,” tegas PM Conte. 

PM Italia ini juga mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha semakin keras agar peran dari negara-negara Uni Eropa dapat lebih besar.

“Karena Uni Eropa menawarkan jaminan maksimal bagi masa depan rakyat Libya sehingga tidak terjerumus pada kehendak aktor individu,” sambungnya.

PM Conte juga mengungkapkan bahwa dia bekerja terus-menerus, termasuk berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio agar gencatan senjata dapat segera terwujud di Libya guna mengakhiri konflik bersenjata untuk menuju terwujudnya solusi politik.

Menurut rencana, hari Senin (13/1) besok, PM Italia akan berkunjung ke Turki untuk bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk membahas krisis di Libya.

Pekan lalu, Turki memutuskan untuk mengirimkan pasukan militer mereka ke Libya untuk mendukung Pemerintah Nasional Libya (GNA) yang diakui secara internasional.

Sebab saat ini, Pasukan GNA terkepung oleh Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Jenderal Khalif Haftar.

Keterlibatan Turki dalam perang saudara di Libya inilah, yang kini menimbulkan keprihatinan pihak internasional. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA