Demikian yang diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Malaysia, Muhyiddin Yassin kepada wartawan setelah bertemu dengan Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly di Jakarta, Selasa (10/12).
"Perbatasan (tanah) antara Malaysia dan Indonesia (seperti di Sabah dan Serawak, dan di Kalimantan) lebih dari 1.000 km, dan tentu saja sulit untuk dipantau dan membutuhkan penggunaan teknologi," ujarnya seperti yang dimuat
Channel News Asia.
Adapun pemantauan ini merupakan bukti nyata kedua negara untuk menyeleaikan masalah-masalah seperti penyelundupan, perdagangan narkoba, perdagangan manusia, dan kejahatan llintas batas lainnya.
Selain itu, dalam kunjungan dua harinya ke Indonesia itu, Muhyiddin mengungkapkan kedua negara tengah membahas pertukaran pertahanan. Isu ini sendiri sebelumnya sudah diangkat dalam pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Namun, menurut Muhyiddin, pertukaran tahanan masih menjadi persoalan panjang karena Indonesia belum memiliki UU untuk mengimplementasikan program tersebut. Walaupun begitu, hal ini sedang digodok di kementerian terkait.
Tidak hanya bertemu Yasonna, Muhyiddin juga bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziya. Pertemuan ini untuk membahas masalah pekerja ilegal yang harus diselesaikan bersama dan secara serius.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: