Begitu ditegaskan oleh Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi pada Jumat (9/8).
Pernyataannya muncul setelah Israel melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan kepada rekan-rekannya dalam pertemuan tertutup awal pekan ini bahwa negara itu akan membantu koalisi pimpinan Amerika Serikat dengan intelijen dan bantuan lain yang tidak ditentukan.
Namun para pejabat Israel menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal laporan tentang keterlibatan Israel dalam misi itu.
Dalam sebuah pernyataan, Mousavi mengatakan Iran akan memandang dukungan apa pun yang ditawarkan oleh Israel sebagai ancaman nyata terhadap keamanan, kedaulatan, dan integritas teritorialnya, serta elemen pemicu krisis dan destabilisasi di kawasan itu.
"Republik Islam Iran memiliki hak untuk melawan ancaman ini dan mempertahankan wilayahnya dalam kerangka kebijakan pencegahan dan pertahanan negara, dan tidak akan ragu menerjemahkannya ke dalam tindakan sebagai bagian dari kebijakan pertahanannya," tambahnya, seperti dimuat
Al Jazeera.
Amerika Serikat mengklaim bahwa misi matitim itu diperlukan untuk memerangi agresi Iran di Selat Hormuz yang strategis.
BERITA TERKAIT: