Hal itu diutarakan Pompeo dalam sebuah wawancara televisi dengan
Bloomberg pada hari Kamis (25/7).
Ketika ditanya soal apakah dia mau pergi ke Teheran, Pompeo mengatakan bahwa dia akan senang hati melakukannya.
"Tentu. Jika itu diperlukan, saya akan dengan senang hati pergi ke sana. Saya akan menyambut baik kesempatan untuk berbicara langsung kepada orang-orang Iran," ujarnya.
Pernyataan itu dikeluarkan di tengah ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat yang meningkat sejak tahun lalu, tepatnya ketika Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian nuklir Iran.
Hubungan antara kedua negara telah tegang lebih lanjut selama tiga bulan terakhir setelah serangan terhadap tanker minyak di Selat Hormuz di lepas pantai Iran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: