Peningkatan produksi uranium tersebut, menurutnya sejalan dengan paragraf 26 dan 36 dari perjanjian nuklir 2015 dengan kekuatan dunia, yang secara resmi diketahui sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
"Menurut informasi saya, Iran telah melampaui batas 300kg (dalam memproduksi uranium yang diperkaya rendah) dan kami telah mengumumkan (bahwa kami berencana melakukan) ini," kata diplomat top Iran tersebut (Senin, 1/7).
Dia menambahkan bahwa langkah yang diambil Iran itu merupakan bagian dari hak Iran sesuai dengab JCPOA.
Zarif menambahkan, Iran telah mengumumkan bahwa jika langkah-langkah yang diambil oleh Eropa untuk mengkompensasi kemungkinan kerugian terhadap Iran setelah penarikan Amerika Serikat secara sepihak dari JCPOA tidak memadai, negara itu akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi komitmennya sebagai imbalan.
"Kami sudah mengumumkan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh orang Eropa belum mencukupi, dan seperti yang diumumkan Republik Islam, kami akan menerapkan tahap kedua untuk mengurangi komitmen kami," tutur Zarif.
"Tahap pertama sedang berlangsung baik sehubungan dengan stok uranium (yang diperkaya) dan cadangan air berat, dan tahap berikutnya telah diumumkan dan akan dilaksanakan," sambungnya seperti dimuat
Press TV.
BERITA TERKAIT: