Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Mahkamah Agung Venezuela mengeluarkan pernyataan pada Selasa (7/5) yang menyebut bahwa majelis akan menentukan apakah proses dapat dibuka untuk menyelidiki kejahatan termasuk konspirasi, pengkhianatan, dan pemberontakan. Namun tidak ada rincian soal tindakan yang diambil para politisi yang dapat dianggap kriminal.
Sebelumnya, pasa bulan April, menyusul permintaan serupa dari Mahkamah Agung, Majelis Konstituante menyetujui langkah yang memungkinkan pemimpin oposisi Juan Guaido untuk diadili di masa depan.
Guaido, ketua Majelis Nasional yang dikendalikan oposisi diketahui pada Januari lalu meminta konstitusi Venezuela untuk menyatakan dirinya sebagai presiden sementara. Dia mengatakan pemilihan kembali Presiden Nicolas Maduro pada 2018 tidak sah.
Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat lainnya telah mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela.
Dia mengatakan dia tidak mengakui keputusan yang berasal dari pemerintah Maduro, termasuk Majelis Konstituante, yang dikendalikan oleh Partai Sosialis yang berkuasa.
Kemudian pada tanggal 30 April, Guaido mencoba memicu pemberontakan militer untuk menggulingkan Maduro, tetapi upayanya gagal karena tidak ada pembelotan yang meluas di antara para prajurit. Maduro mengecamnya sebagai upaya kudeta.
BERITA TERKAIT: