Â
Dia mengklaim, kegiatan itu dilakukan oleh aktor negara yang canggih. Meski begitu, dia menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada bukti adanya campur tangan pemilu.
Â
Komentar Morrison dibuat mengikuti penyelidikan yang dilakukan dalam upaya peretasan, yang awalnya dianggap hanya melibatkan server parlemen.
Â
"Selama pekerjaan ini, kami juga menjadi sadar bahwa jaringan beberapa partai politik, baik Liberal, Buruh dan Warga Negara, juga telah terpengaruh," katanya kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Senin (18/2), seperti dimuat
BBC.
Â
Meski begitu, dia tidak mengatakan negara asing mana, jika ada, yang dicurigai melakukan peretasan.
Â
Morrison menambahkan, dia tidak akan memberikan detail tambahan tentang masalah operasional.
Â
Sementara itu, Pusat Keamanan Dunia Maya Australia mengatakan bahwa meskipun sistem telah kembali dikendalikan, namun belum diketahui apakah ada informasi telah dicuri.
[mel]
BERITA TERKAIT: