Ini adalah pemindahan yang terbaru yang dilakukan di tengah krisis kesehatan mental di pulau itu. Wilayah itu telah lama mengalami tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Negara pulau kecil di Pasifik ini adalah lokasi pusat pemrosesan Australia yang kontroversial untuk pencari suaka.
Australia sendiri telah dikritik karena menahan pekerja migran yang memiliki masalah kesehatan mental di Nauru.
Dokter dan hak asasi manusia menyerukan agar semua migran anak dan keluarga mereka dievakuasi dari pulau itu.
Menurut angka resmi, saat ini masih ada sekitar 52 anak yang berada di pulau tersebut.
Ke-11 anak itu diketahui bergabung dengan lebih dari 600 orang di Australia dengan "pengalihan sementara" dari penahanan lepas pantai.
Menteri Dalam Negeri Michael Pezzullo mengatakan, suaka permanen di Australia tidak akan diberikan kepada mereka yang dipindahkan untuk perawatan medis karena dapat mendorong perilaku buruk.
"Perawatan di Australia benar-benar tersedia bagi mereka yang membutuhkannya," katanya seperti dimuat
BBC.
[mel]
BERITA TERKAIT: