Bentrokan tersebut terjadi di perbatasan antara pusat Oromia dan wilayah barat Benishangul-Gumuz. Penduduk di wilayah Benishangul-Gumuz mengatakan kekerasan meletus pada hari Jumat pekan lalu setelah empat pejabat lokal tewas dalam kunjungan ke daerah Oromia yang berdekatan.
Menurut keterangan pemerintah wilayah Oromia, bentrokan antara pemuda dari kelompok etnis yang bersaing dengan batu dan pisau telah memaksa lebih dari 70.000 orang meninggalkan rumah mereka, dengan pasukan keamanan dikerahkan untuk menenangkan daerah itu.
Dikabarkan
Al Jazeera, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, pemimpin Oromo pertama di negara itu diketahui memegang jabatan April ini dan mengubah politik di negara tersebut dengan berdamai dengan musuh jangka panjang Eritrea, membebaskan tahanan dan menjanjikan serangkaian reformasi ekonomi dan politik.
Dia juga berjanji untuk mengurangi ketegangan etnis dan menjauhkan negara dari kebijakan keamanan garis keras yang telah ada selama beberapa dekade.
Abiy telah menerima pujian dari seluruh dunia untuk agenda reformisnya. Namun, gelombang kekerasan komunal, sebagian besar atas masalah tanah, telah merusak beberapa bulan pertama pemerintahannya.
[mel]
BERITA TERKAIT: