Kedatangan Ryamizard ke Pentagon disambut oleh upacara militer khas Amerika Serikat. Dia disambut oleh 21 dentuman meriam. Perlu diketahui dentuman meriam sebanyak 21 itu merupakan penghormatan kepada kepala negara.
Tradisi dentuman meriam ini sebenarnya bermula pada abad ke-14, sebagai penghormatan militer. Penyambutan kali ini agak berbeda dengan penyambutan Amerika Serikat terhadap kunjungan Menhan negara lain sebelumnya.
Satu hal yang membedakan untuk saat ini adalah Indonesia merupakan salah satu negara yang berpengaruh besar terhadap posisi strategis Amerika Serikat, khususnya di Indo-Pasifik dan sub kawasan Laut China Selatan.
Kedatangan Ryamizard ke Pentagon sendiri adalah untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Amerika Serikat, James Mattis.
Pada pertemuan tersebut Ryamizard turut didampingi oleh Duta Besar RI Amerika Serikat, Budi Bowoleksono, Irjen Kemhan, Letjen Thamrin Marzuki , Dirjen Strahan Kemhan, Mayjen Mohamad Nakir. Menhan Ryamizard juga didampingi Kabaranahan Kemhan, Laksda TNI Agus Setiadji dan Karo TU dan Protokol, Brigjen TNI Yudhi Chandra Jaya, MA.
Ryamizard sesuai penyambutan menyampaikan, rasa terima kasih dan apresiasi kepada Mattis atas segala keramahtamahan serta kesediaannya dalam menerima kunjunganya bersama delegasi jajaran Kemhan RI.
"Suatu kebahagiaan bagi kami dapat diterima secara pribadi oleh rekan saya Menhan AS Jenderal James Mattis, dimana saya memandang Jenderal Mattis adalah sahabat terdekat saya yang sangat istimewa untuk saya disandingkan rekan menhan-menhan lainnya di dunia," ujar Ryamizard di Pentagon, Washington DC seperti keterangan yang diterima redaksi.
Ryamizard menyebut Mattis sudah seperti saudara sendiri. Hal tersebut lantaran Ryamizard dan Mattis memiliki kesamaan dalam latar belakang karir.
"Jenderal Mattis dan saya selain mempunyai latar belakang pengalaman tempur militer di lapangan. kita juga selalu berkomunikasi dengan cara surat-menyurat secara rutin," pungkas Menhan Ryamizard.
[fiq]
BERITA TERKAIT: