Menlu Zarif: Sejarah AS-Iran Di Masa Lalu Tidak Akan Terulang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 20 Agustus 2018, 11:58 WIB
Menlu Zarif: Sejarah AS-Iran Di Masa Lalu Tidak Akan Terulang
Javad Zarif/Reuters
rmol news logo Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif menekankan bahwa Kelompok "Action Group" atau Kelompok Aksi Iran yang dibuat oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bertujuan untuk menggulingkan Republik Islam. Namun dia memasikan bahwa Kelompok Aksi itu akan gagal.

Hal itu disampaikan oleh Zarif pada ulang tahun ke-65 dari kudeta yang didukung Amerika Serikat. Dia membandingkan sanksi baru Amerika Serikat terhadap Teheran yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump dengan kudeta tahun 1953 yang menggulingkan Perdana Menteri Iran, Mohammed Mossadegh. Zarif mengatakan Tehran tidak akan membiarkan sejarah terulang.

"65 tahun yang lalu hari ini, Amerika Serikat menggulingkan pemerintahan demokratis Dr. Mossadegh, memulihkan kediktatoran dan menundukkan Iran selama 25 tahun ke depan. Sekarang sebuah 'Kelompok Aksi' bermimpi melakukan hal yang sama melalui tekanan, misinformasi dan hasutan. Tidak akan lagi," tegasnya seperti dimuat Reuters.

Diketahui bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Kamis pekan lalu menunjuk penasihat kebijakan senior Brian Hook sebagai perwakilan khusus untuk Iran yang bertanggung jawab atas Kelompok Aksi Iran untuk mengoordinasikan kampanye tekanan Trump terhadap Republik Islam menyusul penarikan Washington dari kesepakatan nuklir internasional dengan Teheran.

Amerika Serikat dan Inggris mengatur penghapusan Mossadegh setelah ia bertindak untuk menasionalisasi industri minyak Iran, memulihkan kekuasaan Shah Mohammed Reza Pahlavi. Syah yang didukung Barat digulingkan dalam Revolusi Islam 1979 di Iran.

Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengatakan kudeta itu adalah pelajaran sejarah terbaik yang tidak bisa dipercaya oleh orang Amerika. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA