Insiden tersebut enyebabkan seorang penumpang wanita meninggal setelah hampir tersedot dari kabin penerbangan Southwest Airlines dalam perjalanan dari New York ke Dallas awal pekan ini. Penyidik ​​mengatakan ada kesalahan dengan bilah kipas mesin.
Pasca insiden itu, pihak regulator penerbangan mengatakan ada hampir 700 mesin Boeing 737 yang perlu diperiksa di seluruh dunia selama 20 hari ke depan.
"Kegagalan pisau kipas karena retak bisa mengakibatkan mesin dalam penerbangan shutdown, pembebasan tidak terkendali puing-puing, (dan) dekompresi pesawat yang mungkin terjadi," kata Federal Aviation Administration (FAA) AS dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan inspeksi jelang akhir pekan ini.
Bilah kipas yang telah mengalami sejumlah penerbangan akan diberikan tes ultrasonik, mereka menambahkan.
Southwest Airlines Penerbangan 1380, sebuah Boeing 737 yang membawa 149 orang, terpaksa melakukan pendaratan darurat di bandara Philadelphia menyusul kesalahan dengan salah satu mesin CFM56-7B-nya.
Sementara itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyebut bahwa investigasi awal menemukan bukti kelelahan logam di mana pisau kipas putus.
Dimuat
BBC, mesin CFM56-7B sendiri saat ini digunakan di lebih dari 8.000 pesawat Boeing 737 di seluruh dunia.
Ketua NTSB Robert Sumwalt mengatakan kepada wartawan bahwa pisau kipas telah putus karena kelelahan logam dan patah tulang kedua telah dicatat sekitar setengah panjangnya.
Dia tidak bisa mengatakan jika insiden itu mengindikasikan masalah armada dengan Boeing 737-700.
[mel]
BERITA TERKAIT: