Skandal Facebook Pengaruhi 87 Juta Pengguna

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 05 April 2018, 06:28 WIB
Skandal Facebook Pengaruhi 87 Juta Pengguna
Facebook/Net
rmol news logo Raksasa media sosial Facebook mengatakan bahwa data hingga 87 juta orang pengguna telah dibagikan secara tidak layak dengan konsultasi politik Cambridge Analytica. Angka itu lebih banyak dari yang diungkapkan sebelumnya.

Sekitar 1.1 juta di antaranya adalah data pengguna di Inggris.

Angka keseluruhan sebelumnya telah dikutip sebagai 50 juta oleh whistleblower Christopher Wylie.

Pemimpin Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan lebih banyak hal untuk menangani masalah semacam itu.

Selama konferensi pers pekan ini, dia mengatakan bahwa sebelumnya dia berasumsi bahwa jika Facebook memberi orang alat, itu adalah tanggung jawab mereka untuk memutuskan bagaimana menggunakannya.

Namun dia menambahkan bahwa "salah dalam retrospeksi" untuk memiliki pandangan yang terbatas.

"Hari ini, mengingat apa yang kami ketahui ... Saya pikir kami mengerti bahwa kami perlu mengambil pandangan yang lebih luas tentang tanggung jawab kami," katanya.

"Bahwa kita tidak hanya membangun alat, tetapi kita harus bertanggung jawab penuh atas hasil dari cara orang menggunakan alat-alat itu juga," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Zuckerberg juga mengumumkan audit internal telah menemukan masalah baru. Para pelaku jahat telah menyalahgunakan fitur yang memungkinkan pengguna mencari satu sama lain dengan mengetikkan alamat email atau nomor telepon ke dalam kotak pencarian Facebook. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA