Setelah jatuh dalam tiga sesi perdagangan terakhir, logam kuning melonjak lebih dari USD 8 per troy ons menjadi USD 1,335.
"Perang perdagangan sedang berlangsung dan ini semakin parah, sehingga mungkin menjadi alasan bahwa orang menjual dolar dan membeli emas," kata Yuichi Ikemizu di ICBC Standard Bank di Tokyo seperti dimuat
Russia Today.
Diketahui bahwa China telah memperkenalkan tarif tambahan hingga 25 persen pada 128 produk Amerika Serikat termasuk daging babi beku, anggur dan buah-buahan dan kacang-kacangan tertentu, sebagai tanggapan terhadap penerapan tarif yang sudah lebih dulu ditetapkan Washington pada impor aluminium dan baja dari China.
Pekan lalu, analis Larry McDonald, penerbit Bear Traps Report, memperkirakan "badai sempurna" kenaikan harga emas akan datang. Gejolak di sekitar situasi politik AS dan kemungkinan perang dagang dengan China dapat mengirim harga emas lebih tinggi.
[mel]
BERITA TERKAIT: