Ilmuwan AS Klaim Temukan Organ Baru Manusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 29 Maret 2018, 08:41 WIB
Ilmuwan AS Klaim Temukan Organ Baru Manusia
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sekelompok ilmuwan Amerika Serikat mengatakan mereka telah menemukan organ baru yang bisa menjadi yang terbesar dalam tubuh manusia.

Hal itu dilaporkan dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports pekan ini.

Disebut interstitium, organ baru ini adalah jaringan ruang berisi cairan di dalam jaringan manusia di seluruh tubuh.

Penelitian mencatat bahwa penemuan interstitium dapat menjadi kunci untuk menemukan perawatan yang efektif untuk penyakit seperti kanker.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Sekolah Kedokteran New York University, menulis bahwa interstitium dapat ditemukan di bawah kulit dan di antara organ-organ.

Organ ini mengelilingi arteri, otot, saluran pencernaan dan saluran kemih, dalam lapisan yang lama dianggap jaringan ikat padat.

"Dalam hal ukuran, kita berbicara tentang secara konservatif 20 persen dari volume cairan tubuh adalah ruang ini yang akan menjadikannya organ terbesar. Itu sekitar 10 liter cairan," kata Dr Neil Theise, salah satu peneliti. dan seorang profesor patologi di NYU.

Interstitium itu bersembunyi di depan mata selama beberapa dekade dan ditemukan secara kebetulan, para ilmuwan menjelaskan dalam penelitian ini.

Pada tahun 2015, endoscopists Petros Benias dan David Carr-Locke, kemudian bekerja di Mount Sinai Beth Israel Medical Center di New York sedang menyelidiki saluran empedu pasien untuk mencari tanda-tanda kanker, menggunakan teknik baru yang disebut confocal laser endomicroscopy yang memungkinkan untuk pemeriksaan hidup yang ketat.

Untuk ini, endoskopi dilengkapi dengan probe kamera kecil yang bisa berfungsi sebagai mikroskop untuk mengintip ke dalam tubuh manusia.

Alih-alih jaringan ikat padat yang terkenal, apa yang mereka lihat adalah rongga yang tidak diketahui anatomi manusia. Mereka memanggil bantuan Dr Theise, seorang rekan kerja di rumah sakit Mount Sinai.

"Apa yang kami lihat adalah ruang kosong yang dipenuhi cairan ini didukung oleh kisi bundel kolagen," kata Dr Theise, seperti dimuat Channel News Asia.

Tim menyadari bahwa interstitium ini ditemukan karena mereka melihat jaringan hidup daripada jaringan mati yang digunakan dalam slide medis konvensional. Secara tradisional, untuk membuat slide, para ilmuwan menggunakan jaringan yang diolah secara kimia dan mengalirkan cairan, menciutkan interstitium.

"Lapisan bundel kolagen di atas satu sama lain dan tampak seperti dinding kolagen," jelas Dr Theise. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA