Kelompok tersebut mengatakan keputusan tersebut dibuat dengan berkonsultasi dengan delegasi yang masuk dengan konvoi bantuan PBB.
Dimuat
BBC, Jaish al-Islam mengatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan berbagai pihak, termasuk PBB, untuk mengevakuasi pejuang dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yakni sebuah aliansi faksi yang dipimpin oleh Front Nusra, yang bermunculan dari al- Qaeda.
Pemerintah Suriah telah meningkatkan upaya untuk merebut kembali daerah kantong pemberontak tersebut dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan lebih dari 900 orang melaporkan kematian warga sipil.
Pasukan pro pemerintah sekarang dilaporkan menguasai separuh wilayah tersebut.
Sekitar 400.000 orang terjebak dan upaya untuk mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah telah berlangsung selama berminggu-minggu.
Namun gerilyawan jihad ekstrim dikecualikan dari gencatan senjata PBB yang belum diimplementasikan dan kehadiran mereka memberikan pembenaran untuk pemboman pemerintah terhadap wilayah tersebut.
Mereka diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Idlib, yang telah menjadi tujuan para pejuang di bawah kesepakatan sebelumnya, terutama ketika pemerintah Suriah merebut kembali Aleppo Timur.
[mel]
BERITA TERKAIT: