Menteri Kebudayaan Turki menanggapi hal tersebut dan mengatakan bahwa larangan itu tak ubahnya bentuk penyensoran yang jelas dan merupakan sebuah langkah politik yang dilakukan Saudi.
"Bukan beberapa politisi yang seharusnya memutuskan siapa yang akan menonton film atau pertunjukan dari meja mereka," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tukri Numan Kurtulmus mengatakan kepada
Al Jazeera pekan ini.
Dia menambahkan, dirinya tidak percaya bahwa tindakan tersebut mencerminkan pendapat orang-orang Emirat, yang memiliki hubungan mendalam dengan Turki.
"Kami berada di saat teknologi informasi berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, saya percaya bahwa sanksi dan penyensoran ini tidak akan membatasi pilihan penonton," sambungnya.
MBC Group sendiri merupakan raksasa media yang berbasis di Dubai. Saudi mengumumkan melalui media Emirati pada akhir pekan kemarin bahwa jaringan tersebut telah menerima instruksi untuk menghapus semua program Turki dari semua saluran sampai pemberitahuan lebih lanjut.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: