Falcon memastikan bahwa dia akan maju sebagai capres menghadapi Presiden Nicolas Maduro.
"Pemerintah menjanjikan surga kepada jutaan orang Venezuela, tapi mereka memberi mereka neraka," kata Falcon seperti dimuat
Reuters.
Dia menyebut Maduro sebagai "calon lapar" sehubungan dengan krisis ekonomi yang telah membawa resesi yang melumpuhkan, kekurangan yang meluas dan eksodus migran dari negara penghasil minyak.
Falcon membela keputusannya, mengatakan bahwa dia beroperasi secara independen dari koalisi oposisi Persatuan Demokratik. Oposisi, yang menganggap pemilu besok sebuah lelucon dimaksudkan untuk mengkonsolidasikan kekuatan Maduro, menuduhnya berusaha mendapatkan sorotan.
Koalisi oposisi memboikot pemilihan 22 April karena dua pemimpinnya yang paling populer, Leopoldo Lopez dan Henrique Caprile, dilarang ikut pemilu.
[mel]
BERITA TERKAIT: