Menurut keterangan saksi mata setempat seperti dimuat Al Jazeera, pasukan Bashar al-Assad mulai memerangi kelompok oposisi dari berbagai medan di daerah kantong pemberontak di dekat Damaskus pada hari Minggu (25/2) dan pesawat tempur Suriah terus mengepung daerah yang dikepung tersebut untuk hari kedelapan berturut-turut.
Hay'et Tahrir al-Sham, sebelumnya dikenal sebagai Front al-Nusra, adalah satu dari sekian banyak kelompok oposisi yang menguasai beberapa daerah di daerah kantong.
Kelompok terbesar adalah Al Qaeda yang terkait dengan Suriah. Keloompok itu mengatakan telah menangkap dan membunuh "sejumlah tentara" saat mereka berusaha masuk ke dalam kota.
Sumber pemberontak yang menguasai daerah kantong tersebut menolak serangan tersebut dan pejuang oposisi mengatakan bahwa mereka akan menjunjung tinggi gencatan senjata PBB.
Tujuan gencatan senjata itu sendiri adalah untuk mengevakuasi penduduk pinggiran kota Damaskus, yang dikepung, dan untuk memungkinkan aliran bantuan pangan dan obat-obatan.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), lebih dari 500 warga sipil terbunuh akibat kampanye pengeboman udara yang dimulai pada 18 Februari lalu. Demikian seperti dimuat
Al Jazeera.
[mel]
BERITA TERKAIT: