"Irak telah menyerahkan empat wanita dan 27 anak dari keluarga mereka yang telah dicuci otaknya untuk bergabung dengan Daesh (ISIS)," kata jaringan televisi berbahasa Arab al-Sumaria mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak Ahmed Mahjoub mengatakan pada hari Kamis (22/2).
"Tidak ada bukti bahwa mereka yang diekstradisi telah terlibat dalam operasi teroris melawan warga sipil Irak atau pasukan keamanan," sambung pernyataan itu.
"Mereka akan diadili di Rusia karena memasuki Irak secara tidak sah," tambahnya.
Selain itu, juru bicara pemerintah Irak Saad al-Hadithi mengatakan bahwa semua warga negara asing yang telah melakukan kejahatan dan tindakan teror terhadap orang Irak, baik secara langsung atau melalui dukungan untuk teroris ISIS akan tunduk pada hukum Irak.
"Ini juga berlaku untuk wanita asing dari gerilyawan Daesh. Pemerintah berkoordinasi dengan negara tempat tahanan berada. Mereka akan diserahkan ke negara masing-masing setelah mereka ditemukan untuk tidak melakukan tindakan kriminal atau terlibat dalam pembunuhan dan pemboman di Irak," sambungnya seperti dimuat
Russia Today.
[mel]
BERITA TERKAIT: