Tiga orang capres mencoba untuk menjual pesan perubahan dalam menggantikan kepemimpinan Presiden Enrique Pena Nieto, yang sangat tidak populer menjelang pertarungan terakhir masa enam tahunnya di Meksiko yang diliputi skandal korupsi serta mencatat naiknya tingkat kejahatan kekerasan.
Kandidat yang bersaing adalah Andres Manuel Lopez Obrador, atau AMLO, seorang sayap kiri yang terkenal dengan orasinya.
Di tempat kedua adalah Ricardo Anaya dari Partai Aksi Nasional konservatif (PAN), seorang mantan anggota parlemen berusia muda. Kemudian juga ada mantan menteri keuangan Jose Antonio Meade, yang maju melalui Partai Revolusioner Institusional yang berkuasa (PRI).
Dalam kampanyenya, Lopez Obrador yang pernah menjadi
runner-up dalam pilpres sebanyak dua kali, berjanji akan melakukan perubahan besar bagi Meksiko saat ia menerima nominasi dari partai Morena.
Dia bersumpah untuk merombak kesehatan dan pendidikan masyarakat, mengakhiri privatisasi sumber daya negara dan memperbaiki kehidupan bagi masyarakat miskin.
"Saya sadar akan tanggung jawab bersejarah saya, saya ingin dikenang sebagai presiden yang baik," katanya kepada pendukung yang bersorak di Mexico City.
Dia bersumpah untuk terus-menerus melawan korupsi yang membusuk dalam sistem politik Meksiko.
"Saya keras kepala, ini fakta yang terkenal," katanya.
"Dengan keyakinan yang sama, saya akan bertindak sebagai presiden dengan keras kepala, keras kepala, terus-menerus, berbatasan dengan kegilaan, untuk menghapus korupsi," tambahnya seperti dimuat
Channel News Asia.
Jajak pendapat baru-baru ini memberi Lopez Obrador lebih dari 30 persen suara.
Sementara pesaingnya, Anaya akan bertemu dalam aliansi tengara dengan Partai kiri dari Revolusi Demokratik (PRD) dalam pemilu tahun ini.
"Saya tidak mencalonkan diri sebagai presiden Meksiko untuk terus melakukan hal yang sama. Saya ingin menjadi presiden sehingga saya bisa memastikan perubahan dramatis yang dibutuhkan negara kita tercapai," kata Anaya.
"Pertanyaan besar dalam pemilihan semacam ini adalah perubahan seperti apa yang kita inginkan, berubah melihat ke masa depan atau terjebak di masa lalu," tegasnya.
Sedangkan calon lainnya, Meade mencoba terdengar bersemangat saat menerima nominasi PRI di konvensi nasionalnya, meskipun dua jajak pendapat baru-baru ini membuat dia terjatuh lebih jauh.
"Kita bisa menang!" kata mantan menteri keuangan, yang sangat dihormati di kalangan bisnis itu.
"Saya melakukannya untuk Meksiko dan meminta kalian semua untuk melakukannya juga untuk Meksiko," katanya.
Secara resmi, kampanye tersebut tidak dibuka sampai 30 Maret, namun berbulan-bulan "pra-kampanye" telah dilakukan.
[mel]
BERITA TERKAIT: