Menlu AS: Rusia Bertanggung Jawab Atas Serangan Kimia Di Suriah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 24 Januari 2018, 12:20 WIB
Menlu AS: Rusia Bertanggung Jawab Atas Serangan Kimia Di Suriah
Rex Tillerson/Net
rmol news logo . Rusia bertanggung jawab atas serangan senjata kimia yang diduga dilakukan oleh rezim Suriah.

Begitu kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson pekan ini. Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah adanya laporan tentang serangan senjata kimia baru di daerah kantong pemberontak Ghouta Timur, yang melukai lebih dari 20 orang, kebanyakan anak-anak.

Berbicara di sebuah konferensi di Paris untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap pelaku serangan senjata kimia, Tillerson mengecam Rusia karena dinilai melindungi sekutunya, Suriah dari hukuman atas tindakan yang dilakukan terhadpa warga sipil.

"Baru kemarin lebih dari 20 warga sipil, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, menjadi korban serangan gas klorin yang jelas," kata Tillerson seperti dimuat The Guardian.

Dia menambahkan bahwa serangan semacam itu menimbulkan kekhawatiran serius bahwa Bashar al-Assad mungkin terus menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri.

Tillerson juga mengatakan bahwa Rusia telah melanggar kesepakatan 2013 yang dibuatnya dengan Amerika Serikat mengenai penghapusan senjata kimia dari Suriah dan membantu pemerintah Suriah untuk melanggar Konvensi Senjata Kimia.

Konferensi para diplomat dari 29 negara di Paris telah diadakan untuk mendorong sanksi dan tuntutan pidana terhadap pelaku serangan kimia di Suriah dan negara-negara lain.

Rusia dua kali menggunakan veto PBB pada bulan November untuk mencegah perpanjangan penyelidikan ahli internasional mengenai serangan kimia di Suriah. Rusia membantah melindungi Suriah di PBB dan mengklaim penyelidikannya terhadap serangan senjata kimia di Suriah tidak menghasilkan bukti yang meyakinkan dan bias.

"Siapa pun yang melakukan serangan tersebut, Rusia pada akhirnya bertanggung jawab atas korban di Ghouta Timur dan banyak orang Suriah lainnya yang ditargetkan dengan senjata kimia, karena Rusia terlibat di Suriah," kata Tillerson. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA