Hawaii Dipaksa Perbaiki Sistem Pasca Peringatan Rudal Palsu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 15 Januari 2018, 06:35 WIB
Hawaii Dipaksa Perbaiki Sistem Pasca Peringatan Rudal Palsu
Peringatan palsu di Hawaii/Net
rmol news logo Pemerintah pusat Amerika Serikat memperingatkan bahwa negara bagian Hawaii tidak memiliki perlindungan masuk akal untuk mencegah peringatan rudal palsu seperti yang terjadi akhir pekan kemarin.

Ketua regulator media Amerika, Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission/FCC) Ajit Pai mengatakan bahwa kesalahan itu sangat tidak dapat diterima.

Selain itu, penundaan 38 menit dalam mengeluarkan koreksi membuat kondisi lebih buruk karena telah memicu kepanikan.

Dalam sebuah pernyataan, Pai mengatakan bahwa peringatan tersebut telah menyebabkan gelombang kepanikan di seluruh negara diperburuk oleh penundaan 38 menit sebelum peringatan koreksi dikeluarkan.

"Tanda salah merusak kepercayaan publik terhadap sistem peringatan dan dengan demikian mengurangi keefektifannya selama keadaan darurat yang sebenarnya," katanya seperti dimuat BBC.

Dia meminta pejabat di semua tingkat di seluruh Amerika Serikat untuk bekerja sama untuk memperbaiki kerentanan apapun.

Warga dan pengunjung ke Hawaii terkejut menerima peringatan palsu dari sebuah rudal balistik yang masuk, dikirim ke telepon seluler mereka pada hari Sabtu pagi.

Namun Gubernur Hawaii David Ige kemudian mengeluarkan pernyataan maaf karena peringatan itu adalah karena seorang anggota staf menekan tombol yang salah.

Sistem peringatan tersebut ada karena kedekatan kedekatan rudal Hawaii dengan Korea Utara. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA