Turki Kecam Menlu UEA Karena Retweet "Propaganda" Di Twitter

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 20 Desember 2017, 12:31 WIB
Turki Kecam Menlu UEA Karena <i>Retweet</i> "Propaganda" Di Twitter
Abdullah bin Zayed/Al Jazeera
rmol news logo Turki menuduh Uni Emirat Arab (UEA) menyebarkan propaganda yang memecah belah setelah Menteri Luar Negerinya melakukan retweet sebuah posting yang mencela "nenek moyang" Presiden Recep Tayyip Erdogan atas perlakuan mereka terhadap orang-orang Arab selama Kekaisaran Ottoman.

Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Menlu UEA berbagi di Twitter sebuah pos yang menuduh Fahreddin Pasha, seorang Gubernur Ottoman di Madinah pada tahun 1916-1919 melakukan kejahatan terhadap penduduk setempat, termasuk mencuri harta benda mereka.

"Ini adalah nenek moyang Erdogan dan masa lalu mereka bersama orang-orang Arab," katanya.

Surat kabar Turki Daily Sabah mengutip juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin menyebut Nahyan membuat kebohongan propaganda yang berusaha mengubah orang-orang Turki dan Arab melawan satu sama lain.

"Fahreddin Pasha yang berani membela Medina melawan rencana Inggris saat itu. Apakah menyerang Presiden Erdogan dengan biaya bagaimanapun adalah mode baru?" tanya Kalin seperti dimuat Al Jazeera.

Surat kabar pro-pemerintah mencatat UEA telah dituduh mendukung plot di Turki melawan pemerintah Turki, serta peran Ankara di wilayah yang lebih luas. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA