Pembicaraan itu sendiri akan diadakan di Republik Dominika. Beberapa kritikus menggambarkan langkah-langkah tersebut hanya taktik mengulur-ulur waktu yang dilakukan oleh Partai Sosialis yang berkuasa yang sedang berjuang untuk mengendalikan krisis ekonomi yang memburuk.
"Kami akan bertemu lagi pada 11 Januari untuk bertemu dengan oposisi Venezuela," kata Menteri Informasi Jorge Rodriguez, pemimpin delegasi pemerintah, dalam sebuah pernyataan singkat yang dikeluarkan oleh televisi pemerintah seperti dimuat
Reuters.
Pemimpin oposisi menuntut agar Presiden Nicolas Maduro menerima bantuan kemanusiaan dari luar negeri untuk meringankan krisis, yang menyebabkan jutaan orang tidak dapat makan dengan benar karena inflasi tiga digit dan kekurangan produk kronis.
Mereka juga menuntut pembebasan ratusan aktivis oposisi yang dipenjara.
Di sisi lain, pemimpin pemerintah ingin oposisi untuk membantu mencari penghapusan sanksi oleh Washington, yang telah diterapkan tahun ini oleh pemerintahan Doanld Trump atas tuduhan bahwa Maduro merongrong demokrasi.
Sebuah putaran awal perundingan dua pekan lalu di Republik Dominika juga berakhir tanpa kesepakatan.
"Kami menginginkan kesepakatan yang bisa dipenuhi," kata anggota parlemen oposisi Luis Florido. "Karena kita belum menyelesaikan pembahasan semua masalah, kita butuh pertemuan lain sehingga bisa ada kesepakatan permanen," tegasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: