Tiga dokumen sejarah bangsa Indonesia dimaksud Cerita Pandji, Arsip Tsunami dan Arsip Borobudur yang baru saja terdaftar setelah sebelumnya I La Galigo (2011), Babad Diponegoro (2013) Negarakertagama (2013) dan Konferensi Asia-Afrika (2015) terlebih dahulu.
Informasi ini mengemuka dalam rapat pleno yang dipimpin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Efendi yang juga Ketua Nasional Indonesia untuk UNESCO di kantor Kemendikbud, Jalan Jend Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (11/12).
"Sampai saat ini UNESCO telah mengakui 29 warisan budaya dan alam Indonesia sebagai
heritage dunia," kata Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco, Arief Rachman saat rapat pleno.
Pada kesempatan itu, juga disampaikan bahwa Indonesia terpilih menjadi anggota Executive Board (EB) UNESCO periode 2017-2012. Ini berarti Indonesia masuk ke dalam badan pengambil kebijakan tertinggi UNESCO.
"Dengan terpilihnya Indoensia sebagai anggota EB UNESCO diharapkan partisipasi Indonesia lebih bermakna dalam menyuarakan kepentingan ASEAN," ujar Arief.
[wid]
BERITA TERKAIT: