Batik dan Tenun Indonesia rancangan desainer Nita Seno Adji, Rudy Chandra, Defrico Audy dan Malik Moestaram menjadi busana pilihan untuk diperagakan pada malam Grand Final berkat kerja sama yang diinisiasi oleh Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran, dengan Presiden Komite Miss Senegal, Amina Badiane.
"Sambutan dan animo para tamu undangan pada Grand Final Miss Senegal 2017 terhadap Batik dan Tenun cukup tinggi," ujar Dubes Mansyur dalam keterangan pers resmi KBRI di Dakar.
Dubes Mansyur menjelaskan bahwa masing-masing finalis Miss Senegal 2017 merupakan wakil dari 14 provinsi dan satu finalis mewakili wilayah kepulauan Sine-Saloum. Istri Dubes, Febie Mansyur, mendapat kehormatan sebagai juri dalam ajang Grand Final tersebut.
"Momentum ini semoga dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha Batik dan Tenun kita untuk melakukan penetrasi pasar ke Afrika Barat karena potensinya yang sangat menjanjikan," imbuh Dubes.
Kompetisi Miss Senegal 2017 itu akhirnya dimenangkan oleh Yacine Dieng Thiam (18) yang berasal dari Provinsi Thiés sekaligus sebagai Miss Thiés 2017.
Sebelum malam Grand Final, keindahan batik dan tenun Indonesia sudah diperkenalkan dalam Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan oleh KBRI Dakar pada Selasa malam (14/11).
Batik dan tenun karya keempat desainer tersebut ditampilkan oleh para model professional dari Komite Miss Senegal dan berhasil memik​at 300 tamu undangan dari kalangan diplomatik, pemerintahan, media, akademisi, LSM lokal dan internasional, serta masyarakat umum.
[ald]
BERITA TERKAIT: