Rangkaian salat Id dilakukan sejak dini hari, mulai pukul 04.30 waktu setempat, untuk menghindari suhu yang menyengat pada musim panas. Demikian disampaikan dalam rilis resmi KBRI Doha yang dikirim Boy Dharmawan selaku Minister Counsellor.
Pada siang hari, temperatur di Qatar mencapai 50 derajat Celsius.Karena itu, Pemerintah Qatar mengimbau agar masyarakat menghindari kegiatan di luar rumah bila tidak ada keperluan mendesak.
Rangkaian acara dilaksanakan oleh KBRI Doha bekerja sama dengan Indonesia Muslim Society in Qatar (IMSQA) yang dipimpin Ustadz Abdullah dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) yang diketuai Edwin Kurniawan. Permiqa merupakan wadah organisasi dari 51 ormas di Qatar yang memiliki WNI sekitar 40.000 orang yang tersebar di berbagai kota di Qatar seperti Dukhan, Messaid, Wakrah, Alkhor dan Doha.
Selain diikuti para ekspatriat dari manca negara seperti India, Pakistan, Bangladesh dan Srilanka, salat Idul Fitri juga dihadiri Ketua DWP KBRI Doha, Andi Una.
Untuk meramaikan acara, panitia menyediakan 1000 nasi kotak yang berasal dari sumbangan donatur WNI bagi jemaah. Acara ini juga memperoleh penjagaan ketat dari pihak keamanan mengingat konflik diplomatik antara Qatar dan negara-negara anggota GCC.
Bertindak selaku Imam adalah Ustadz Solahuddin dan Khatib, Ustadz Saharudin Sasaky, Lc. Sambutan dari Ustaz Abdullah selaku Ketua IMSQA. Sedangkan pejabat KBRI yang mewakili Duta Besar RI untuk Qatar, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi adalah Pelaksana Fungsi Ekonomi, Endang Kuswaya.
Dubes harus berada di Istana Al-Wajbah guna memenuhi undangan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, untuk melakukan Salat Idul Fitri dan halal bihalal dengan Emir Qatar, Menteri, para Pejabat Tinggi Qatar, serta kalangan diplomatik di Kompleks Istana Raja.
[ald]
BERITA TERKAIT: