Reuters pekan ini membuat laporan bahwa dalam beberapa hari ke depan, Trump diperkirakan akan memerintahkan Pentagon dan Departemen Luar Negeri untuk menyusun rencana membuat zona semacam itu di Suriah dan negara-negara tetangganya.
Belum jelas apa yang kan membuat zon tersebut bisa dikatakan "aman" dan apakah itu akan melindungi pengungsi hanya dari ancaman di tanah ataupun juga udara.
Jika itu adalah zona larangan terbang, tanpa negosiasi beberapa kesepakatan dengan Rusia, Trump akan harus memutuskan apakah akan memberikan militer Amerika Serikat wewenang untuk menembak jatuh pesawat Suriah atau Rusia jika mereka menjadi ancaman kepada orang-orang di zona itu. Sistem semacam itu sebelumnya ditolak oleh pendahulu Trump, Presiden Barack Obama.
"Ini pada dasarnya bermuara pada keinginan untuk pergi berperang dan untuk melindungi pengungsi," kata Jim Phillips, seorang pakar Timur Tengah di Heritage Foundation think-tank di Washington.
Trump berjanji selama kampanye untuk menargetkan jihadis dari Negara Islam, dan ia telah berupaya untuk menghindari terseret lebih dalam kekonflik Suriah.
Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Trump tidak berkonsultasi dengan Rusia dan memperingatkan bahwa konsekuensi dari rencana tersebut harus diperhitungkan.
"Adalah penting bahwa ini (rencana) tidak memperburuk situasi pengungsi," tegasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: