Menurut keterangan seorang juru bicara OBB, tindakan itu diambil secara sepihak yang merupakan hambatan bagi perdamaian berdasarkan pada solusi dua negara.
Diketahui bahwa awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan membangun 2.500 rumah lainnya di pemukiman Yahudi dalam menanggapi kebutuhan perumahan.
Para pejabat Palestina mengatakan rencana itu merusak harapan perdamaian dengan membangun di tanah yang mereka inginkan untuk negara masa depan.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, mengatakan bahwa tidak ada solusi lain untuk masalah Israel-Palestina.
"Untuk sekretaris umum tidak ada Rencana B untuk solusi dua-negara," sebutnya.
"Dalam hal ini setiap keputusan sepihak yang dapat menjadi kendala untuk tujuan dua negara adalah keprihatinan bagi sekretaris jenderal," sambungnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: