Sehari sebelum pemilihan berlangsung, sejumlah jajak pendapat dirilis dan banyak yang menyebut nama Hillary unggul di atas Trump. Salah satunya adalah jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos national tracking poll.
Dalam jajak pendapat tersebut, Hillary unggul dengan 44 persen dan Trump mengantongir 39 persen.
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan bahwa Hillary memiliki 90 persen kesempatan untuk mengalahkan Trump dan ia juga sudah berada pada jalurnya untuk memenangkan 303 electoral college votes, lebih dari 270 yang dibutuhkan.
Bila terpilih, maka Hillary akan menjadi wanita pertama yang duduk di kursi nomor satu Amerika Serikat. Ia bukan orang tanpa rekam jejak yang sedikit di pemerintahan Amerika Serikat.
Delapan tahun ia menjadi First Lady Amerika Serikat mendapingi sang suami, Bill Clinton yang terpilih menjadi presiden selama periode 1993-2001.
Ia juga kemudian menjabat sebagai senator Amerika Serikat dari New York sebelum akhirnya menjadi Menteri Luar negeri di bawah kepemimpinan Barack Obama.
Namun Trump juga tidak bisa dipandang sebelah mata kendati karir politiknya masih seumur jagung. Ia merupakan pengusaha New York dan mantan bintang reality show.
Reuters menyebut bahwa Trump bisa menarik dukungan dari banyak pemilih kulir putih tanpa gelar sarjana. Sedangkan Hillari lebih mungkin untuk menarik dukungan dari pemilih berpendidikan tinggi dan pemilih Hispanik dan kulit hitam.
[mel]
BERITA TERKAIT: