Kondisi Darurat Turki Bisa Diperpanjang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 30 September 2016, 15:04 WIB
Kondisi Darurat Turki Bisa Diperpanjang
Erdogan/Net
rmol news logo Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa kondisi darurat di dalam negeri mungkin bisa diperpanjang selama satu tahun.

Dalam pidato di Ankara, Erdogan mengatakan Turki akan mendapat manfaat dari perpanjangan keadaan darurat yang diterapkan selama tiga bulan sejak kudeta gagal juli kemarin.

Ia menyebut bahwa situasi darurat diperlukan oleh pemerintah untuk memburu mereka yang bertanggungjawab atas kudeta gagal 15 Juli. Sementara kritikus menilai bahwa pemerintah memanfaatkannya untuk membungkam perbedaan pendapat.

"Ini akan menjadi imbalan Turki untuk memperpanjang keadaan darurat selama tiga bulan," katanya kepada sekelompok pemimpin provinsi di istana presiden.

"Mereka mengatakan satu tahun tidak tepat untuk Turki Mari kita tunggu dan lihat, mungkin 12 bulan tidak akan cukup," sambungnya.

Berbicara sehari setelah Dewan Keamanan Nasional merekomendasikan perpanjangan keadaan darurat, Erdogan mengatakan langkah tersebut akan memperkuat perjuangan Ankara melawan terorisme.

Diketahui bahwa lebih dari 100.000 orang, termasuk anggota polisi, pegawai negeri dan militer, telah dipecat atau ditangguhkan sejak kudeta yang gagal, di mana sekelompok tentara nakal dikomandoi tank dan jet dalam upaya untuk merebut kekuasaan, menewaskan sedikitnya 240 orang. Sekitar 40.000 orang telah ditahan. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA