Masyarakat Marah Bila Marcos Dikubur di Taman Makam Pahlawan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 14 Agustus 2016, 20:20 WIB
Masyarakat Marah Bila Marcos Dikubur di Taman Makam Pahlawan
CNN
rmol news logo Ratusan warga Filipina menolak keinginan Presiden Rodrigo Duterte menguburkan mantan presiden Ferdinand Marcos di Taman Makam Pahlawan Manila.

Mereka berkumpul Minggu siang (14/8) dan membentangkan spanduk raksasas bertuliskan "Marcos Is Not A Hero".

Marcos berkuasa selama 25 tahun di Filipina dari tahun 1965 hingga 1986. Era kepemimpinannya dikenang sebagai era tangan besi dan korupsi.

Setelah dijatuhkan gerakan People Power, Marcos dan isterinya Imelda Marcos melarikan diri ke Hawaii. Dia meninggal di negeri pelangi itu tiga tahun kemudian di usia ke-72 tahun.

Demonstran yang berkumpul di Manila mengingatkan bahwa Angkatan Bersenjata Filipina telah mencopot hak Marcos sebagai pahlawan dan dimakamkan sebagai pahlawan.

Demonstrasi digelar di taman Lapu-lapu yang memiliki nilai sejarah tinggi. Di tempat inilah untuk pertama kali orang Filipina melawan penjajahan Spanyol pada 1521. Hujan deras tak membuat massa bubar.

Mantan senator Bobby Tanada, mengatakan, rencana pemakaman Marcos di TMP merupakan hal yang memalukan bangsa ini.

Mantan senator lainnya, Walden Bello, mengatakan, pemakaman Marcos di TMP sama seperti pemakaman bos mafia Al Capone di TMP Arlington.

"Bahkan, Marcos lebih buruk," sebutnya.

Setelah meninggal dunia, jenazah Marcos diawetkan.  baru pada tahun 2015 jenazah Marcos diperbolehkan masuk Filipina, dan ditempatkan di kampung halamannya Ilocos.

Pada tahun 2004, Laporan Transparansi Global menyebut Marcos sebagai pemimpin korups kedua di dunia. Namanya berada persis di bawah Soeharto. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA