Penembakan brutal terjadi di restoran McDonald kawasan pusat perbelanjaan Olympia, Munich, Jumat malam waktu setempat
Hollande menyebut serangan itu sebagai serangan teroris "menjijikkan", yang bertujuan untuk menciptakan rasa takut rakyat di Jerman.
"Serangan teroris yang melanda Munich membunuh banyak orang adalah tindakan menjijikkan yang bertujuan untuk memicu ketakutan di Jerman setelah negara-negara Eropa lainnya," kata Hollande dalam pernyataan resmi, dikutip dari
Telegraph.
Kemudian, Hollande mengatakan, Jerman dapat mengandalkan persahabatan dan kerjasamanya dengan Perancis dalam mengatasi aksi-aksi terorisme.
Dia juga mengungkapkan akan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pada hari Sabtu pagi waktu setempat.
Perancis adalah salah satu negara di Eropa yang kerap menerima serangan kelompok teroris. Tragedi terakhir terjadi di kota Nice pada Kamis malam (14/7). Pelakunya bernama Mohamed Lahouaiej Bouhlel. Ia menabrakkan truk lori yang dibawanya ke arah kerumunan massa yang sedang merayakan Bastille Day. Akibatnya, 84 orang tewas, dan 202 orang terluka termasuk 52 orang dalam keadaan kritis. Bouhlel sendiri tewas ditembak aparat Perancis
Sebelumnya, kepolisian Munich mengumumkan pelaku penembakan tunggal itu.
"Pelaku adalah pemuda 18 tahun, warga negara Jerman-Iran, berasal dari Munich," kata kepala polisi Munich, Hubertus Andrae, kepada wartawan.
Ia menyebut pelaku memiliki kewarganegaraan ganda dan tidak memiliki catatan kriminal. Pelaku juga telah berdomisili di Munich selama lebih dari dua tahun.
Sejauh ini belum ada indikasi keterlibatan kelompok ekstremis atau organisasi teroris dalam serangan tersebut.
Jumlah korban tewas akibat aksi brutal tersebut adalah sembilan orang, sementara 21 orang lainnya terluka. Tak lama setelah beraksi, pelaku kemudian menembak mati dirinya sendiri.
[ald]
BERITA TERKAIT: