DPR Perjuangkan Pendidikan Kebangsaan Anak Diaspora Indonesia di Qatar

Selasa, 24 Mei 2016, 04:34 WIB
DPR Perjuangkan Pendidikan Kebangsaan Anak Diaspora Indonesia di Qatar
muhammad basri sidehabi/net
RMOL. DPR RI akan memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak diaspora Indonesia di Qatar, utamanya dalam pengajaran bahasa Indonesia dan kebangsaan.

Demikian salah satu hasil kunjungan Wakil Ketua BKSAP, DPR, Tantowi Yahya dalam pertemuannya dengan  Dubes RI Doha, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi dan komunitas Diaspora Indonesia ketika berkunjung ke Doha, Senin (23/5) waktu setempat.

Dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi (Selasa, 24/5) oleh KBRI di Qatar, disebutkan bahwa Tantowi sangat prihatin ketika mengetahui bahwa anak-anak diaspora Indonesia di Qatar lebih fasih bahasa Inggris dibanding Indonesia. Mereka juga lebih hafal lagu nasional Qatar dibanding lagu Indonesia Raya.

"Mereka (anak-anak diaspora) lebih banyak terdiam saat menyanyikan lagu Indonesia Raya", ujar Dubes Sidehabi.

Menurutnya, pengetahuan mereka mengenai Indonesia sangat terbatas sehingga mereka kesulitan jika beradaptasi dengan kehidupan di Indonesia. Mereka umumnya lahir dan besar di luar negeri serta liburan pun lebih memilih ke luar negeri dibanding ke Indonesia.

Komunitas diaspora Indonesia di Qatar umumnya bekerja pada perusahaan migas dan industri petrokimia. Kehidupan mereka sangat sejahtera karena memperolah penghidungan yang sangat layak.  
"Penghasilan mereka bahkan banyak yang melebihi Rp. 200 juta per bulan”, ujar Said Malawi, seorang tokoh diaspora Indonesia di Qatar ketika ditanya kisaran gaji karyawan migas.
Keberkahan industri migas ini telah menjadikan Qatar sebagai negara terkaya di dunia dengan pendapatan per kapita sekitar 100 ribu dolar AS per tahun.

Dalam sambutannya, Dubes Sidehabi menyampaikan apresiasi kepada  Wakil Ketua BKSAP yang berupaya menyuarakan keprihatian komunitas diaspora Indonesia di Qatar.  

Selanjutnya, Dubes Sidehabi berjanji akan memberikan pelajaran bahasa Indonesia, kebangsaan dan kewiraan bagi anak-anak komunitas Indonesia agar mereka lebih mengetahui dan  mencintai tanah airnya setelah bulan Ramadhan tahun ini.

Jumlah WNI di Qatar diperkirakan mencapai 40 ribu orang yang mana 30 ribu merupakan tenaga domestik.  

Tantowi Yahya juga mendukung usulan dan upaya KBRI untuk menyediakan pelatihan bagi pengajaran bahasa Indonesia dan kewarganegaraan bagi anak anak diaspora yang lahir dan besar di Qatar agar memahami bahasa, pengetahuan dan budaya Indonesia.  

Dalam kunjungan ini, Wakil Ketua BKSAP membahas potensi kerjasama ekonomi dan perdagangan RI-Qatar khususnya terkait upaya Pemerintah Qatar mengharapkan Indonesia untuk dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Qatar mengingat Qatar sedang melakukan beberapa proyek berskala besar dalam rangka persiapan Piala Dunia yang diadakan pada 2022.

Diperkirakan sekitar 200 miliar dolar AS alokasi anggaran guna pembangunan stadion, infrastrukur jalan, jalur kereta api dan reklamasi kota-kota baru. Pelaksanaan pembangunan tersebut membutuhkan tenaga kerja terampil dan semi terampil dari Indonesia.

Menurut Dubes Sidehabi, kebijakan Qatar untuk merekrut buruh migran Indonesia sejalan dengan kebijakan look east policy. kebijakan itu dilakukan untuk meningkatkan peluang ekonomi termasuk tenaga kerja pada negara-negara Asia, termasuk Indonesia. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA