PERANG SURIAH

PBB Perluas Bantuan Kemanusiaan Di Tengah Gencatan Senjata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 29 Februari 2016, 08:12 WIB
PBB Perluas Bantuan Kemanusiaan Di Tengah Gencatan Senjata
anak-anak suriah/net
rmol news logo PBB berencana menyebarkan bantuan kepada sekitar 150.000 warga Suriah di wilayah yang terkepung.

Hal itu dilakukan di tengah gencatan senjata sementara yang berlangsung sejak Sabtu lalu (27/2). Pengiriman bantuan akan dilaksanakan selama lima hari ke depan

PBB mengatakan siap membantu sekitar 1,7 juta orang di daerah yang sulit dijangkau, pada akhir Maret mendatang. PBB memperkirakan hampir 500.000 orang hidup di bawah pengepungan pihak yang berkonflik di Suriah.

Koordinator kemanusiaan PBB untuk Suriah, Yacoub el-Hillo, dikutip dari BBC, menyebut gencatan senjata yang digagas Amerika Serikat-Rusia sebagai kesempatan terbaik bagi orang-orang Suriah telah selama lima tahun konflik berlangsung.

PBB berencana menggunakan jeda konflik ini untuk memberikan makanan, air dan obat-obatan ke kota-kota seperti Madaya, di mana banyak warga Suriah dilaporkan mati kelaparan.

Namun, pengiriman bantuan itu disebut masih membutuhkan persetujuan dari pihak-pihak yang bertikai di Suriah.

Dikabarkan pula bahwa upaya untuk memberikan bantuan kepada Deir al-Zour, wilayah yang dikepung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), melalui udara pekan lalu gagal ketika bantuan itu malah mendarat di tempat lain.

Gencatan senjata di Suriah berawal dari komunikasi melalui telepon antara Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin pekan lalu.

Namun, gencatan senjata tidak berlaku untuk ISIS, Front al Nusra dan organisasi lainnya yang telah ditetapkan PBB sebagai kelompok teroris.

Sebelum berlaku, gencatan senjata ini ditanggapi pesimis oleh Turki. Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang mengatakan negaranya khawatir rencana AS-Rusia itu akan memberikan keuntungan bagi pasukan Presiden Bashar al Assad dan pendukung mereka.

Sedangkan Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, sempat menyatakan pesimis terhadap rencana gencatan senjata di Suriah. Turki malah mengancam akan melanjutkan serangan artileri terhadap Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG). [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA