"Kami sangat prihatin, terorisme ini yang menargetkan warga hanya karena latar belakang agama mereka," kata siaran pers Kementerian Luar Negeri Palestina (Sabtu, 14/2), seperti dimuat
Xinhua.
Pernyataan tersebut juga memperingatkan bahwa kehidupan ratusan warga muslim Amerika berada dalam bahaya pasca tragedi tersebut.
"Penyelidikan harus mempertimbangkan ancaman pembunuhan Craig Stephen Hicks di halaman Facebook-nya," lanjutnya.
Perlu diketahui, di akun Facebooknya Hicks mendeklarasikan diri sebagai atheis dan menyatakan ingin mengenyahkan seluruh agama.
Para korban adalah sepasang pengantin baru Deah Shaddy Barakat (23) mahasiswa kedokteran gigi di University of North Carolina dan istrinya, Yusor Mohammad Abu Salha (21), juga adiknya Razan Mohammad Abu Salha (19) yang juga mahasiswa di University of North Carolina.
Mereka tewas dibunuh di kondominiumnya yang berjarak sekitar tiga km dari kampus mereka pada Selasa lalu (10/2).
[wid]