Mugabe (89) yang meraih perolehan suara 61,09 persen, kembali menjabat sebagai presiden dalam masa jabatan kelimanya, dan memperpanjang kekuasaan yang selama 33 tahun diembannya.
Namun, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menuduh pemilihan presiden Zimbabwe merupakan penyimpangan pemilu yang substansial.
"Mengingat penyimpangan pemilu substansial yang dilaporkan oleh pengamat domestik dan regional, Amerika Serikat tidak percaya bahwa hasil yang diumumkan merupakan kehendak rakyat Zimbabwe," katanya dalam sebuah pernyataan tertulis, seperti dikutip
Sky News, (Minggu, 4/8).
"Meskipun Amerika Serikat dibatasi dari pemantauan pemilu ini, bukti yang ada menunjukkan bahwa pengumuman ini (hasil pemilu) merupakan puncak dari proses yang sangat cacat," tambah Mugabe.
Ia menyerukan kepada Masyarakat Pembangunan Afrika Selatan dan Uni Afrika untuk mengatasi keprihatinan mengenai proses pemilu tersebut.
"Namun, kami tetap meminta semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan selama periode ini," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: