
Perwakilan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi di Beirut, Ninette Kelley, mengatakan bahwa Badan Pengungsi PBB (UNHCR) sedang melakukan negosiasi dengan Lebanon atas rencana negara itu untuk menegakkan pengawasan perbatasan baru yang dapat mempengaruhi aliran pengungsi Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, Kelley menyebut bahwa pihaknya memahami rencana pemerintah Lebanon untuk mengetatkan pengawasan di perbatasan. Namun begitu, para pengungsi Suriah yang hendak melintas ke Lebanon juga harus mendapat perlindungan.
"Kami akan terus terlibat dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa para pengungsi yang membutuhkan perlindungan tetap bisa memiliki akses ke Lebanon. Tetapi, kekhawatiran pemerintah mengenai keamanan itu harus dihormati dan dipatuhi," kata Kelley seperti dikutip
Zee News (Sabtu, 27/7).
Pernyataan Kelly ini muncul hanya berselang tiga hari setelah pemerintah Lebanon mengumumkan kontrol entri baru sebagai upaya untuk mengurangi gesekan antara penduduk lokal dan pengungsi Suriah.
Selama ini Lebanon dikenal sebagai satu-satunya negara tetangga Suriah yang tetap memberi pintu terbuka bagi para pengungsi. Menurut laporan terbaru PBB, setidaknya ada 645.000 pengungsi Suriah di Lebanon, meskipun jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: