Acara yang dipimpin Wakil Walikota Acapulco, Armando Rogelio Tapia Moreno, serta dihadiri Menteri Pembangunan Ekonomi Negara Bagian Guerrero, Enrique Jose Castro Soto; Sekretaris Walikota, Magdalena C. Diaz; dan para anggota Council Kabinet Acapulco mampu menyedot perhatian para pengusaha dan produsen Acapulco. Tercatat lebih dari 50 pengusaha dari berbagai sektor seperti pertanian, kerajinan dan pariwisata turut hadir pada kesempatan tersebut.
Dalam paparannya, delegasi KBRI Mexico City yang dipimpin Dubes Hamdani Djafar, dan Kepala Fungsi Ekonomi, Syarif Alatas, menyampaikan gambaran umum dan kekuatan ekonomi Indonesia, Master Plan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025, hubungan bilateral Indonesia-Meksiko di bidang ekonomi, dan berbagai peluang kerjasama khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi.
Demikian pernyataan pers dari KBRI di Mexico City, yang diterima
Rakyat Merdeka Online tadi (Senin, 29/4).
Presentasi tersebut juga memfokuskan pada beberapa produk Indonesia dalam sektor pertanian, industri tekstil dan pariwisata, dan rencana pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-28 yang akan berlangsung di Jakarta, 16-20 Oktober 2013, seraya mendorong agar para pengusaha Acapulco dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk membangun jaringan bisnis dengan pengusaha Indonesia.
Saat sesi dialog dan diskusi, para pengusaha yang hadir mengemukakan harapannya dapat membuka pasar di Indonesia. Para peserta juga sepakat mengenai pentingnya melakukan business contact dengan pengusaha Indonesia dan melakukan ekspor di kawasan Asia, khususnya Indonesia, mengingat kesamaan beberapa produk yang dimiliki kedua negara.
Besarnya potensi perekonomian yang dimiliki Negara Bagian Guerrero, yang berfokus pada sektor perdagangan dan pariwisata yang berpusat di kota Acapulco, Ixtapa, dan Taxco, terbukti mampu berkontribusi besar dalam nilai ekspor Meksiko. Khususnya Acapulco, yang merupakan salah satu penyumbang devisa utama lantaran kota ini adalah destinasi wisatawan terbesar kedua setelah Mexico City.
[ald]
BERITA TERKAIT: