Pengadilan Pakistan mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Musharraf. Surat penangkapan dikeluarkan sehubungan dengan keputusan Musharraf menerapkan keadaan darurat dan memberlakukan penahanan rumah atas para hakim saat masih berkuasa pada tahun 2007 lalu.
Meski masih bisa mengajukan banding atas surat penangkapan ke Mahkamah Agung, namun surat penangkapan atas Musharraf ini diyakini banyak pengamat akan mempermalukan Musharraf dan kubunya pada pemilihan umum bulan depan.
Musharraf yang merupakan penguasa militer pulang kembali ke negaranya pada 24 Maret setelah mengungsi sejak tahun 2009 dengan tinggal di Dubai dan London. Dia berulang kali menegaskan dakwaan yang dijatuhkan kepadanya sama sekali tidak berdasar dan bermotif politik.
Sebelumnya, atas rekomendasi pengadilan Peshawar, Komisi Pemilihan Pakistan menolak berkas pencalonan Musharraf untuk ikut pemilihan umum di daerah pemilihan Chitral, Pakistan barat laut.
Musharraf datang ke Pengadilan Tinggi Islamabad untuk memohon perpanjangan masa bebas dengan jaminan untuk kasus yang dituduhkan terhadap dirinya. Namun hakim menolak dan menerbitkan surat penangkapan.
Polisi yang berada di ruang sidang tidak menangkap Musharraf setelah surat penangkapan dikeluarkan. Padahal biasanya tersangka langsung diborgol di dalam ruang sidang jika surat penangkapan sudah keluar. Sementara Musharraf langsung meninggalkan ruang sidang bersama para pengawalnya.
Menanggapi surat penahanan itu, lewat Jurubicaranya Saima Ali Dada, Musharraf menegaskan masih akan mempertimbangkan langkah hukum yang akan ditempuh.
[dem]
BERITA TERKAIT: