Dalam sebuah pidato, Pemimpin Oposisi Venezuela Henrique Capriles memulai
psy war itu. Ia menuduh bahwa Wakil Presiden Nicolas Maduro dengan tanpa malu-malu telah menggunakan upacara pemakaman Presiden Hugo Chavez untuk melakukan kampanye.
"Aku jelas berkata kepadamu, Nicolas. Saya tidak akan menyebutkan berapa kali anda berbohong ke negara tanpa malu-malu. Orang-orang tidak memilih untuk Anda," kata Capriles, seperti yang dikutip
Associated Press (Sabtu, 9/3).
Pidato Capriles ini adalah bentuk kegusarannya atas putusan pemerintah pada Kamis (7/3) yang mengumumkan bahwa Maduro akan dilantik sebagai penerus Chavez
.
Capriles yang kalah dalam pemilihan umum presiden dari Chavez bulan Oktober 2012, memutuskan untuk berbicara lebih awal mengenai penolakan putusan Mahkamah Agung yang menjatuhkan jabatan presiden kepada Maduro.
Ia mengaku telah berusaha menahan diri untuk tidak mengkritik hal tersebut saat Chavez meninggal karena rasa hormat yang mendalam, tapi ia tidak bisa lagi menahan lidahnya atas apa yang ia lihat sebagai sebuah perebutan kekuasaan.
[ian]
BERITA TERKAIT: