Dalam sebuah pernyataan Pasukan Bantuan Pimpinan NATO (ISAF) menegaskan bahwa tidak ada tentaranya yang tewas akibat bom mobil tersebut.
Namun para pejabat Afghanistan mengatakan bahwa bom itu meledak setelah menabrak rumah warga. Akibatnya, satu keluarga yang berada di rumah tewas seketika.
Seperti dikutip
AFP (Minggu, 24/2), militan Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan serangan mematikan itu.
Baru-baru ini serangan di ibukota Afghanistan, Kabul, memang semakin meningkat. Pada hari Senin (18/2) misalnya, pemberontak menyerang markas polisi lalu lintas di Kabul yang menyebabkan tiga polisi tewas.
Saat ini terdapat 130 ribu personel Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO yang berasal dari puluhan negara dikirim ke Afghanistan. Pasukan ini diperuntukan membantu pemerintah Kabul dalam memerangi pemberontakan Taliban dan sekutunya.
Presiden Hamid Karzai dan negara-negara Barat pendukungnya telah sepakat bahwa semua pasukan tempur asing akan kembali ke negara mereka pada akhir 2014. Namun demikian, Barat berjanji akan memberikan dukungan yang berlanjut setelah masa itu dalam bentuk dana dan pelatihan bagi pasukan keamanan Afghanistan.
[ian]
BERITA TERKAIT: