Bom mobil itu diledakkan saat kendaraan patroli milik tentara melintas di sebuah desa di Yala, salah satu dari provinsi yang mayoritas penduduknya Muslim, dekat perbatasan dengan Malaysia.
Selain tentara, ledakan juga mengakibatkan seorang pria dan seorang wanita yang bekerja di sebuah perkebunan karet terluka.
"Sekitar 10 gerilyawan diyakini telah bersembunyi sebelum bom itu diledakan," ujar Mayor Polisi Torphan Phusuntiae, seperti dikutip
AFP (Minggu, 10/2).
Torphan mengatakan tentara menjadi sasaran karena mereka sering menerima tips dan informasi tentang gerilyawan dari penduduk desa. Hal ini membuat para gerilyawan kesal dan akhirnya melakukan teror semacam itu.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: